Untuk mengenal lem epoksi atau epoxy adhesive, tentu pertama-tama kita perlu mengetahui dulu apa komponen penyusunnya. Epoksi adalah bahan yang dibuat dari polimerisasi campuran dua senyawa, resin dan hardener. Ketika resin dicampur dengan katalisator spesifik, curing akan terinisiasi. Pada proses inilah terjadi reaksi kimia yang menyebabkan adanya ikatan kovalen antara resin dan gugus amine dari hardener yang berupa katalisator. Hasilnya terbentuk bahan yang memiliki kekuatan dan kepadatan tertentu yang selanjutnya dikenal sebagai epoksi.
Memperhatikan proses curing dengan menjaga suhunya sangat penting untuk memastikan kualitas epoxy adhesive. Demikian juga pemilihan resin serta hardenernya. Aspek-aspek seperti kekuatan mekanis hingga ketahannya terhadap bahan kimia dipengaruhi oleh hal-hal tersebut. Karakter tertentu pun bisa dikuatkan dengan modifikasi pada proses pencampuran dan pemilihan bahan resin serta hardener. Contoh supaya lem memiliki ketahanan lebih baik terhadap panas, listrik, dan air.
Fungsi Lem Epoksi
Epoksi merupakan lem modern yang dibuat untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi lem tradisional seperti lem kak. Adhesive ini juga telah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan pengeleman dengan kondisi dan aplikasi beragam.
Secara umum, epoksi berguna sebagai lem struktural. Jenis lem ini selain berfungsi merekatkan media juga berfungsi mengisinya. Pada banyak kesempatan lem ini dapat diandalkan untuk perbaikan bagian-bagian media yang berlubang.
Satu Komponen dan Dua Komponen
Lem epoxy bisa dibedakan menjadi dua, yakni 1 k atau 1 komponen dan 2 k atau dua komponen.
1 K
Lem epoksi satu komponen atau 1 K umumnya memiliki perfoma yang baik untuk memenuhi kebutuhan pengeleman mental. Lem ini juga memiliki daya rekat baik dan tahan terhadap berbagai bahan kimia.
2 K
Lem epoksi dua komponen berbeda dengan 1 komponen di mana proses katalisasinya terjadi pada suhu lingkungan dan bisa ditingkatkan dengan kenaikan suhu. Jenis adhesive ini cocok untuk pengeleman yang membutuhkan resistensi terhadap tekanan beban yang besar.
Tidak untuk Semua Pengeleman
Lem epoxy tidak bisa digunakan untuk semua tipe perekatan. Pada dasarnya, tiap jenis perekatan memang memerlukan adhesive yang berbeda-beda. Contohnya untuk perekatan laminasi, Anda justru tak disarankan menggunakan lem epoksi melainkan lem resin alifatik seperti Crossbondâ„¢.
Rekomendasi Untuk Anda
- Mengenal Meja Dinding dari Fungsi sampai Jenisnya
- HPL Charcoal: Pengertian, Fungsi, dan Kelebihan serta Kekurangannya
- Apa itu Meja Sudut? Apa Saja Jenisnya? Apa Keuntungan Membelinya?
- Mengenal Biola: Pengertian, Sejarah, dan Bagian-bagiannya
- Mengenal Fingerboard: Pengertian, Sejarah, hingga Komunitasnya
- Mengenal Pengertian dan Manfaat Mesin Router
Pilihan Menarik Lainnya
- Jangan Bingung! Yuk Kenali Apa itu Lem Epoxy!
- Jangan Bingung! Yuk Kenali Apa itu Lem Epoxy!
- Lem Kayu Terkuat, Siapa Sangka Perekat Berbasis PVAc?
- Tips Memilih Lantai Kayu: Laminasi, Olahan, dan Solid
- Ciptakan Suasana Ruang Lebih Bagus dengan Si Meja Kecil
- Fungsi Penting Klem atau Clamp Press: dari yang Konvensional sampai yang Unik
- Mengenal 5 Kegunaan atau Fungsi Meja Lipat
- Apa itu Lem Kak? Temukan di Sini Jawabannya!
- Meja Bundar untuk Ruang yang Lebih Menawan
- Solusi Praktis Membuat Mebel Unik dengan HPL Warna Patina
- Apa Lem untuk Serat Alam yang Bagus?
- Mebel Repro? Ayo Pelajari di Sini!