Bukan hanya keindahan high pressure laminate yang berperan terhadap keindahan produk-produk HPL. Lem putih untuk HPL yang digunakan pun memiliki efek sangat krusial.
Kerap saat bicara mengenai lem putih, maka kita mengacu pada berbagai lem untuk kayu dengan bahan dasar polyvinyl acetate. Padahal ada kalanya istilah tersebut juga digunakan untuk adhesive dari formulasi lain. Lem EVA adalah contohnya.
EVA atau Ethylene Vinyl Acetate merupakan sebuah polimer sintetis khusus yang memiliki fungsi tersendiri. Malah adhesive berbasis ini memiliki kegunaan yang berbeda dengan adhesive berbasis PVAc. Bila lem PVA biasanya digunakan untuk merekatkan substrat berpori, lem EVA ddigunakan untuk merekatkan media beda karakter, berpori dan tak berpori. Feature ini membuatnya menjadi sangat diunggulkan untuk industri mebel belakangan ini yang kerap menerapkan finishing tempel dengan HPL.
Lem EVA, jadi Lem Putih yang Bagus untuk HPL
HPL atau High Pressure Laminate pada dasarnya merupakan sebuah lembaran buatan yang terbuat dari bahan-bahan seperti kertas hingga melamin. HPL banyak diterapkan pada berbagai media kayu olahan seperti MDF dan HDF. Pada berbagai media tersebut, porositas yang besar bisa menyebabkan finishing dengan cat tak bisa dilakukan dengan baik. Pemakaian HPL yang tak berpori dan pemanfaatan lem berbasis EVA pun menjadi solusi yang baik untuk berbagai media kayu oalahan itu.
HPL sendiri hingga hari ini menjadi salah satu bahan yang banyak digunakan untuk berbagai furniture. Misalnya saja dalam pembuatan kabinet dan countertop, meja, kursi, bangku, almari, hingga buffet. Penggunaannya juga kerap diandalkan dlaam bidang konstruksi, utamanya untuk memberikan tampilan minimalis dan modern. Kita bisa melihat pemanfaatan HPL untuk bahan ini pada elemen-elemen bangunan seperti dinding, partisi (HPL partition), pintu, dan berbagai elemen lainnya.
Jangan Sembarangan Membeli Lem EVA untuk HPL
Benar bahwa EVA merupakan bahan lem terbaik untuk perekatan HPL. Namun jangan lantas sembarangan menggunakan lem berbasis EVA. Pastikan Anda senantiasa memilih lem EVA yang bagus karena efek adhesive ini untuk HPL sangat besar.
Jangan salah, meski sekedar perekat, namun efek adhesive sangat vital termasuk untuk aspek-aspek seperti estetika. Pada berbagai produk HPL, keindahan nyatanya bukan hanya tergantung pada pola dan warna HPL, namun juga pada perekatnya. Sebagai contoh pada masalah kerapian. Lem yang kurang bagus akan membuat perekatan tidak merata sehingga permukaan produk kurang mulus dan rata.
Ini Dia Lem Putih yang Bagus untuk HPL
Lem berbasis EVA yang terdapat di pasaran sangat banyak. Namun sebagaimana disebut di atas, tak semuanya bisa digunakan untuk merekatkan HPL. Contohnya beberapa lem tembak dengan daya rekat lemah. Adhesive-adhesive seperti itu umumnya malah berdaya rekat rendah dengan ketahanan yang tak baik.
Lem putih yang kami sarankan untuk perekatan HPL adalah lem Eva Phaethon. Eva Phaethon adhesive merupakan lem dengan bahan dasar polyvinyl acetate yang didesain untuk kebutuhan profesional. Lem ini dapat Anda gunakan untuk mendukung berbagai usaha pembuatan produk dengan HPL mulai dari partisinya hingga mebel-mebel seperti meja dan countertop.
Alasan Menggunakan Eva Phaethon
Rekomendasi kami atas Eva Phaethon tentu memiliki alasan tersendiri. Secara umum, Eva Phaethon merupakan adhesive dengan berbagai feature menarik seperti:
1. Daya rekat jauh lebih kuat dibanding lem HPL lainnya
2. Sangat tahan lama
3. Mudah digunakan
4. Relatif lebih aman
5. Cepat kering
6. Solid content tinggi
7. Cover area luas
8. Mudah menyebar
9. Murah, lem ini bisa Anda beli dengan harga Rp. 148.000,- / 4 kg
Dengan berbagai feature di atas, Eva Phaethon menjadi lem putih terbaik untuk High Pressure Laminate. Jadi kalau ada Eva Phaethon, untuk apa memilih adhesive yang lain?