Bagaimana Cara Agar Meja Makan Jati Lebih Kokoh?

Meja makan jati memang kuat. Tapi kekuatannya juga bisa menjadi “bencana” kalau Anda tak menyambungkannya dengan baik.

Kualitas kayu jati tak perlu kita ragukan lagi. Kualitas kayu ini termasuk salah satu yang terbaik dari semua jenis kayu yang ada. Jati atau teak merupakan kayu dengan:

1. Kelas kekuatan nomor 1
2. Kelas keawetan nomor 1
3. Estetika sangat menarik dan dianggap sebagai salah satu kayu terbaik dari berbagai kayu dengan rupa yang bagus

Kayu ini pun menjadi primadona dalam industri pembuatan furniture. Salah satu produk mebel jati yang begitu diminati adalah dining table atau meja makan. Biasanya desain tertentu seperti desain tradisional dengan ukiran Jepara lebih disukai orang. Meski desain lainnya pun tak kalah jumlah peminatnya.

Membuat Meja Makan Jati dengan Lem yang Kuat

Karena dibuat dari kayu yang kekuatannya masuk dalam kelas pertama, sering orang berpikir bahwa secara otomatis meja dari kayu ini pasti kuat. Padahal ini konsep yang keliru.

Kekuatan sebuah material tak akan serta merta mendukung kekuatan produk. Kekuatan produk furniture secara keseluruhan juga bertumpu pada kualitas penyambungan antar komponen produk tersebut. Misal, katakanlah sebuah meja terbuat dari kayu jati yang terbaik. Kaki-kaki hingga bagian atas meja memang begitu kuat dan tak mudah rusak. Tapi bagaimana bila area sambungan kaki dengan bagian atas meja tak kokoh? Misalnya, area penyambungan tersebut terlalu longgar. Akibatnya, meja pun goyah ketika dipakai. Oleh sebab itulah, untuk membuat produk meja makan jati yang kuat pun kita harus memperhatikan aspek penyambungan.

Pastikan Meja Tersambung dengan Tepat dan Lem Kayu yang Kuat

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan supaya area penyambungan sebuah produk lebih kuat. Dua di antaranya adalah menerapkan sambungan yang tepat dan menggunakan lem kayu yang berkualitas. Seperti apakah penjelasan kedua poin itu? Berikut ini kami jabarkan untuk Anda.

Sambungan yang Tepat

Pembuatan meja makan jati akan lebih menarik bila dilakukan dengan paku sesedikit mungkin. Dengan minimnya pemakaian paku terutama di area luar yang nampak, produk akan terlihat semakin menarik. Sebagai ganti paku, kita bisa menerapkan sambungan kayu. Tetapi, aplikasi sambungan harus dilakukan dengan benar-benar baik. Presisi atau ketapatan ukuran wajib diupayakan. Kedua, kita juga harus mampu menentukan jenis sambungan yang tepat.

Contoh, untuk sambungan antara kaki dengan bagian atas meja, kira-kira jenis sambungan apa yang bisa dipakai? Setelah kita menentukan jenis sambungan yang tepat, kemudian pastikan kita mendesain area penyambungan dengan ukuran yang betul-betul teliti.
Jenis sambungan sendiri sangat banyak. Tapi secara umum, penyambungan bisa dibedakan atas beberapa contoh di bawah ini:

1. Sambungan Menyudut
Merupakan sambungan yang membentuk sudut. Contohnya adalah sambungan temu dan lap joint.
2. Sambungan dengan Pengunci
Adalah sambungan dengan memanfaatkan pengunci. Misalnya saja aneka joinery seperti dowel dan biscuit.
3. Sambungan Bersusun
Merupakan sambungan yang memanfaatkan lebih dari satu kayu. Sambungan ini biasa diterapkan untuk menghasilkan rangka produk yang tinggi.
4. Sambungan ke Arah Lebar
Merupakan sambungan untuk menyambung ke arah lebar horizontal. Dalam pembuatan meja, misalnya untuk menyambungkan panel atau potongan kayu untuk bagian atas meja.

Lem Kayu yang Bagus

Selain menerapkan sambungan yang tepat dengan ukuran yang presisi, jangan lupa gunakan juga lem yang bagus. Pasalnya, hampir tiap jenis sambungan pasti memerlukan lem untuk menyatukan komponen kayu yang hendak disatukan. Lem harus kuat dan merupakan lem rangka yang didesain untuk kebutuhan ini.

Di pasaran, lem yang bisa digunakan untuk kebutuhan ini terbilang banyak. Tapi yang kualitasnya bagus jelas hanya beberapa. Satu di antara lem kayu yang bagus adalah Crossbond X3. Sebagai lem berbasis PVAc, adhesive ini juga kuat, tahan lama (tahan air, solvent, dan panas), cepat kering, dan tidak menyebabkan glue line.