Berbagai produk telah berhasil dibuat dari serat alam. Dalam pemanfaatannya ini, serat alam sering diolah dengan memanfaatkan bahan perekat atau lem. Lantas apa lem untuk serat alam yang bagus digunakan?
Pengertian Serat Alam dan Jenis-jenisnya
Sebelum membahas mengenai lem yang tepat untuk serat alam, alangkah lebih baiknya bila kita mengenal dulu apa itu serat alam. Serat alam atau natural fiber pada dasarnya adalah serat yang dihasilkan organisme, baik itu tanaman ataupun hewan. Kadang kala serat alam juga dihasilkan dari proses geologis alam.
Hingga saat ini, telah ditemukan berbagai jenis serat alam. Aneka natural fiber tersebut dimanfaatkan dengan cara berlainan untuk memenuhi kebutuhan yang juga berbeda-beda. Berikut ini contoh-contoh serat alam yang banyak digunakan:
Jute
Jute merupakan natural fiber dari spesies tanaman Corchorus capsularis dan Corchorus olitorius. Jute memiliki kemiripan dengan linen dalam hal elastisitasnya yang rendah. Bahan ini banuyak digunakan untuk pembuatan karung, pembungkus, tali, pelapis permadani hingga bahan terpal.
Kapas
Kapas ialah serat alam yang berasal dari biji tanaman kapas. Serat kapas dinilai kuat, elastisitas kurang, tak begitu tahan kerutan, daya serap baik, serta lembut digunakan. Serat banyak dipakai untuk pembuatan handuk, jubah, tas, sprei, kaos, dan lainnya.
Goni
Goni merupakan natural fiber dari tanaman berbama Goni. Serat ini tergolong serat d murah dan diproduksi dalam jumlah sangat besar. Goni memiliki sifat kurang tahan lama, tidak dapat diputihkan, serta sebagai bahan pakaian kurang nyaman dipakai. Natural fiber ini banyak dimanfaatkan untuk pembuatan kantong hingga karpet.
Linen
Linen merupakan serat alam dengan kualitas yang sangat baik dari tanaman lenan. Serat ini memiliki elastisitas buruk, rapuh, daya serap tinggi, berkilau, dan nyaman digunakan. Linen banyak digunakan untuk membuat aneka jenis pakaian.
Wol
Wol adalah serat alam dari domba dan memiliki tekstur yang agak kasar dengan kerut pada permukaannya. Karena dari hewan, wol mengandung banyak protein bukannya selulosa. Tampilan serat wol sendiri beragam tergantung dari jenis domba asalnya. Wol banyak digunakan untuk membuat pakaian, selimut, kain pelana, karpet, sarung tangan, jaket, hingga berbagai jenis kerajinan tangan.
Kapuk
Kapuk adalah serat alam dari kapsul biji tanaman Ceiba pentandra. Kapuk banyak dimanfaatkan untuk pembuatan kasur, furniture berlapis, guling, hingga bantal.
Sutra
Sutra adalah serat dari kepompong ngengat. Sutra mengandung banyak protein serta memiliki tampilan glossy. Bahan ini memiliki karakter halus, tak licin, ringan, cukup elastis, kuat, dan kurang tahan sinar matahari. Sutra banyak dipakai untuk membuat pakaian, kerudung, selendang, gaun, hingga dasi.
Lantas Apa Lem Serat Alam yang Bagus Digunakan?
Berbagai jenis serat alam di atas memang memiliki karakter sendiri-sendiri. Akan tetapi untuk pengelemannya sebenarnya bisa digunakan satu jenis lem yang sama tergantung dari tujuannya. Berikut ini kami berikan panduan memilih lem yang tepat untuk serat alam.
1. Untuk merekatkan serat alam dengan media yang beda karakternya, misalnya pada kaca atau media tertentu, Anda bisa menggunakan Eva Phaethon. Eva Phaethon adalah lem berbasis EVA atau ethylene vinyl acetate yang memang didesain untuk perekatan beda karakter. Lem ini kuat, aman digunakan, tahan lama, dan mudah diaplikasikan. Harganya Rp. 148.000,- untuk kemasan 4 kg.
2. Untuk merekatkan serat alam pada media yang karakternya sama, Anda bisa menggunakan Ultra Phaethon. Misalnya untuk merekatkan tali goni dengan tali goni lain. Ultra Phaethon adalah lem khusus untuk serat alam, kertas, dan kerajinan yang kuat, tahan lama, dan aman dipakai. Lem ini adalah lem PVAc water based yang tahan air. Anda bisa membelinya hanya dengan Rp. 48.000,- untuk kemasan 1 kg.
Tentukanlah mana lem untuk serat alam yang akan Anda pakai berdasarkan sifat media yang akan direkatkan. Pilih Eva Phaethon atau Ultra Phaethon untuk kualitas produk serat alam yang terbaik!
