Apa yang Anda tahu mengenai lem konstruksi dan laminasi? Tahukah Anda perbedaan di antara keduanya? Ayo, simak penjelasan mengenai perbedaan lem untuk konstruksi dan laminasi di bawah ini.
Pada berbagai artikel yang lalu, kami sering mengklasifikasikan adhesive berdasarkan tujuan pemakaiannya. Ada lem konstruksi, dan ada pula lem laminasi. Pembagian atau pengklasifikasian seperti ini adalah hal yang wajar dilakukan mengingat tiap adhesive punya formulasi yang berbeda dan ditujukan untuk kebutuhan yang berbeda pula. Di luar pembagian tersebut, juga masih banyak lagi tipe-tipe adhesive yang lain. Contohnya saja ada adhesive yang ditujukan untuk mengisi retak atau celah kayu. Tipe adhesive seperti ini biasanya memiliki sifat menggumpal sehingga bisa menjadi “gap filling”. Nah pada kesempatan ini, kami akan membagikan penjelasan lebih rinci mengenai beda antara lem konstruksi dan laminasi.
Perbedaan Lem untuk Konstruksi dan Laminasi
Lem Konstruksi
Apa itu lem konstruksi? Berdasarkan fungsinya, lem konstruksi adalah lem yang didesain untuk kebutuhan pengeleman konstruksi. Misalnya saja untuk pembuatan rangka kursi, meja, atap, dan berbagai produk lainnya. Dalam tipe perekatan ini, dikenal aneka sambungan kayu atau wood joint. Wood joint adalah desain pada kayu yang dimaksudkan agar bagian tersebut bisa disambungkan dengan bagian yang lain. Biasanya pada bagian tersebut dibuat bentuk khusus supaya simetris dengan bagian kayu lain yang akan disambungkan. Berikut ini beberapa tipe wood joint:
1. Sambungan mitre joint
2. Lap joint
3. Mortise dan tenon
4. Dowel joinery
5. Dan berbagai sambungan lainnya yang tak dapat disebutkan satu per satu.
Pada hampir semua produk kayu yang kita kenal, sambungan kayu hampir selalu diterapkan. Dan untuk mendukung sambungan ini, adhesive konstruksi begitu diperlukan. Inilah perbedaan lem untuk konstruksi dan laminasi yang pertama. Lem laminasi tidak dimaksudkan untuk mendukung kebutuhan seperti ini.
Di pasaran, produk-produk lem konstruksi sudah banyak beredar. Merk dan formulasinya begitu beragam. Adapun, lem konstruksi yang kami sarankan adalah Crossbond X3. Berbasis polyvinyl acetate water based, lem konstruksi memiliki kemampuan mengikat sambungan kayu dengan sangat kuat sekaligus stabil.
Lem Laminasi
Untuk mengetahui perbedaan lem untuk konstruksi dan laminasi, tentu selain memahami adhesive konstruksi, kita juga harus mengerti adhesive laminasi. Adhesive laminasi adalah adhesive yang dimaksudkan untuk mendukung perekatan laminasi. Perekatan laminasi sendiri adalah tipe perekatan yang biasanya dilakukan pada permukaan datar (tanpa desain sambungan). Selain itu, sering perekatan laminasi dilakukan pada sebidang permukaan luas. Contoh perekatan konstruksi adalah:
1. Perekatan veneer kayu.
2. Pembuatan kayu lapis
3. Pemasangan lantai kayu
4. Pemasangan dinding kayu
5. Pengeleman bagian furniture yang dibuat secara laminasi
6. Dan berbagai perekatan sejenis lainnya
Lem laminasi bukan hanya harus kuat sebagaimana lem konstruksi. Adhesive laminasi yang baik, idealnya juga harus:
1. Punya cover area lem yang luas. Ingat perekatan ini dilakukan pada sebidang permukaan luas.
2. Kemampuan lem menyebar dengan rata
3. Viscositas adhesive dan daya serapnya yang ideal (jangan terlalu kental).
4. Ukuran partikel lem agar bisa meresap ke dalam kayu
Lem laminasi juga sudah banyak terdapat di pasaran. Namun lem laminasi yang kami sarankan berdasarkan kualitas dan harganya yang terjangkau adalah Crossbond X4. Sama seperti Crossbond X3, lem ini dibuat dari polyvinyl acetate water based. Akan tetapi, Crossbond X4 diformulasikan khusus sehingga cocok untuk perekatan konstruksi.
Nah, demikianlah pembahasan kali ini mengenai perbedaan lem untuk konstruksi dan laminasi. Semoga bermanfaat. Nantikan terus artikel seputar dunia perekatan lainnya di bahanperekat.com.