Mau mengelem bambu dan bahkan sudah berencana membeli lem untuk bambu yang dibutuhkan? Sebentar, tahan dulu sebelum Anda membeli lem tersebut. Jangan sampai Anda salah membeli adhesive dan tidak menerapkannya dengan tepat. Yuk, simak dulu beberapa tips wajib baca terkait perekatan bambu di bawah ini.
7 Tips Penting Memilih dan Menggunakan Lem untuk Bambu
Pertama, Sesuaikan dengan Tujuan Perekatan
Prinsip perekatan 3 A berlaku untuk semua jenis perekatan pada media apapun. Pada pengeleman bambu pun hal ini berlaku. 3 A adalah singkatan dari adhesive, adherent, dan aplikasi. Ketiganya harus diperhatikan agar proses pengeleman memberikan hasil yang baik. Ketiga faktor ini juga wajib disesuaikan dengan tujuan perekatan. Misalnya, untuk apa lem tersebut digunakan? Untuk pengeleman rangka, Anda perlu menggunakan lem untuk bambu tipe konstruksi. Sedangkan untuk pengeleman laminasi seperti memasang lantai, Anda perlu lem laminasi.
Kedua, Bagian Mana dari Bambu yang Akan Dilem?
Bambu merupakan tanaman dari golongan rumput-rumputan. Secara umum, kita bisa membagi tubuh batang bambu menjadi dua area berdasarkan sifatnya. Yang pertama adalah bagian kulit yang cenderung memiliki porositas rendah, dan yang kedua adalah bagian dalam yang lebih lunak dan memiliki porositas lebih besar. Untuk perekatan bagian kulit, kadangkala kita membutuhkan lem-lem kayu khusus seperti lem berbasis ethylene vinyl acetate. Tipe lem seperti ini khusus dibuat untuk perekatan media beda karakter. Sedangkan untuk bambu bagian dalam, lem kayu PVAc adalah andalan sempurna.
Ketiga, Pastikan Lem Bukan Hanya Kuat
Jangan hanya memilih lem yang kuat. Pilih juga lem yang memiliki ketahanan yang baik. Ikatan yang diciptakan lem bersifat kimia, dan bila ikatan ini lemah, akibatnya produk yang direkatkan pun akan kehilangan kekokohannya. Pastikanlah adhesive yang Anda gunakan memiliki ketahanan baik pada 3 faktor perusak seperti kelembaban atau paparan air yang tinggi, solvent, hingga panas.
Keempat, Usahakan Memilih Adhesive Interior dan Eksterior yang Tepat
Akan ditempatkan di mana produk bambu yang sudah dilem? Baik perekatan untuk furniture bambu, kerajinan, ataupun konstruksi bangunan, Anda harus memilih berdasarkan kondisi lingkungan bambu ditempatkan. Bila produk bambu tersebut akan diletakkan outdoor, pilih lem outdoor. Sedangkan bila produk bambu tersebut akan diletakkan secara indoor, Anda bisa memilih lem outdoor maupun indoor.
Kelima, Pastikan Lem Aman Digunakan
Pastikan adhesive yang Anda pakai aman digunakan. Cek keterangan kandungan lem dan hindari membeli lem yang mengandung zat-zat membahayakan seperti kelompok senyawa organik mudah menguap (formalin, benzene, hingga xylena). Bila memungkinkan beli lem yang standar keamanannya sudah baik mengikuti lembaga kredibel.
Keenam, Cermat Memperhatikan Harga Lem
Perhatikan harga lem dengan baik. Bandingkan harga yang dibanderol dengan kualitasnya. Hindari membeli lem yang harganya tak sebanding dengan kualitas yang ditawarkan. Hati-hati juga membeli lem untuk bambu yang kelewat murah. Sering, lem-lem seperti itu malah bisa menyebabkan kerugian dengan kualitasnya yang sangat buruk.
Ketujuh, Aplikasikan sesuai Rekomendasi Manufakturnya
Tips ketujuh namun tak kalah penting diperhatikan adalah cara aplikasi lem terkait. Setidaknya, perhatikanlah apakah adhesive bambu yang Anda gunakan adalah lem single component atau double component. Selanjutnya, perhatikan juga pelarut lem tersebut dan rekomendasi pemakaiannya. Misalnya terkait penggunaan clamp press atau alat-alat tertentu. Baca dengan teliti saran pemakaian lem. Bila tak jelas, cari informasi yang lebih mendetil pada situs manufaktur lem bersangkutan atau tanyakan langsung pada Customer Service-nya.