Tidak cukup hanya kuat, nyatanya Anda juga memerlukan kriteria lain saat mencari jenis lem yang tepat. Dari estetika sampai tipe perekatan perlu Anda perhatikan dengan seksama.
Pemilihan lem sebagai bahan perekat memiliki peran vital dalam menentukan kualitas suatu produk. Lem bukan sekedar merekatkan dengan daya rekatnya yang mengagumkan. Perekatan adalah fungsi utama lem, namun efeknya pada suatu produk bukan hanya itu. Anda perlu memperhatikan aspek lainnya untuk membantu mewujudkan kualitas produk yang lebih baik.
Pertama, aspek estetika. Tak jarang lem di pasaran yang menimbulkan glue line atau garis lem. Sehingga akan berdampak pada tampilan visual produk tersebut.
Kedua, bau. Sangat banyak lem dengan bau menyengat yang akan mengganggu konsumen.
Ketiga, aspek kesehatan. Anda setidaknya harus menghindari penggunaan lem mengandung senyawa organik mudah menguap seperti formalin dan logam berat seperti timbal. Apalagi bila Anda bercita-cita untuk mengekspor produk tersebut.
Masih banyak aspek lain yang bisa menjadi pertimbangan. Ketiga aspek di atas hanya menjadi gambaran saja bahwa daya rekat bukan satu-satunya faktor yang harus dipertimbangkan. Contoh faktor lain yang tak kalah penting adalah jenis perekatan.
Dua Jenis Lem yang Tepat untuk Perekatan yang Berbeda
Perekatan adalah proses yang kompleks. Pada proses ini dilibatkan berbagai hal mulai dari kayu, lem, dan interaksi antara kayu dan lem. Berbagai hal di atas harus diperhatikan untuk mewujudkan tujuan awal pengeleman.
Setiap pengeleman tentu memiliki syarat yang harus dipenuhi. Secara garis besar, kita bisa memasukkan syarat-syarat tersebut secara berkelompok dalam tipe-tipe perekatan. Jadi, masing-masing tipe memerlukan syarat ideal yang berbeda. Itulah kenapa, pemilihan jenis lem yang tepat pun tak boleh abai terhadap masalah ini.
Misalnya saja Anda menggunakan lem kayu Crossbondâ„¢. Maka, setidaknya perhatikanlah kapan Anda harus menggunakan Crossbondâ„¢ X 3 untuk konstruksi dan Crossbondâ„¢ X 4 untuk laminasi.
Lem untuk Konstruksi
Pada jenis perekatan ini, Anda membutuhkan Crossbondâ„¢ X 3. Perekatan konstruksi atau antar komponen bisa kita temukan contohnya pada pembuatan mebel/furniture.
Lem untuk Laminasi
Pada jenis perekatan ini, Anda membutuhkan Crossbondâ„¢ X 4. Perekatan laminasi atau non komponen bisa kita temukan contohnya pada pemasangan parket, panel kayu (wood paneling), hpl, vinir, dan sejenisnya.
Kesesuaian memilih jenis lem yang tepat untuk tipe perekatan yang berbeda ini tentu saja akan berdampak bagus pada produk yang dihasilkan.
Semoga bermanfaat dan selamat berkarya!
Rekomendasi Untuk Anda
- Jenis-jenis Meja Portable dari untuk Belajar sampai untuk Jualan
- Tipe-tipe Kegagalan Pengeleman yang Perlu Anda Tahu
- Tipe-tipe Meja Meeting yang Harus Anda Tahu sebelum Membuatnya
- Tipe-tipe Meja Rapat yang Anda Perlu Tahu
- Memilih Lem yang Tepat untuk Kerajinan Bubut dari Kayu
- Mengenal Jenis Lem untuk Craft yang Paling Tepat
Pilihan Menarik Lainnya
- Dua Jenis Lem untuk Bambu yang Perlu Anda Tahu
- Wujudkan Rumah Joglo Anda dengan Crossbondâ„¢!
- Yuk Simak Tips Penting Menggunakan Lem untuk Kayu ini!
- Lem Kayu untuk Gitar Bernada Nyaring dan Enak Didengar
- Supaya Tak Rugi Saat Membeli Lem untuk Kayu Pinus
- Beberapa Tips Memilih Lem Laminasi yang Harus Anda Tahu
- Tips Wajib Baca Sebelum Anda Menggunakan Lem untuk Bambu
- Yuk, Kenali Perbedaan Lem untuk Konstruksi dan Laminasi di Bawah Ini
- Mengapa Memilih Crossbond X4? Apa Kelebihan Lem Ini?
- Hendak Membeli Lem untuk Bambu? Perhatikan Ini
- Dari Lantai sampai Talenan, Selalu Gunakan Lem untuk Kayu Crossbond!
- Bukan Tanpa Alasan Lem Kayu Konstruksi Crossbond Jadi yang Terbaik!