furniture hpl charcoal

HPL Charcoal: Pengertian, Fungsi, dan Kelebihan serta Kekurangannya

Mengapa menggunakan HPL warna charcoal? Mari, simak penjelasannya di bawah ini.

Apa itu HPL Warna Charcoal?

HPL warna charcoal sebagaimana namanya adalah pelapis High Pressure Laminate dengan warna kearang-arangan/ atau charcoal. Charcoal finish sendiri merupakan salah satu tipe finishing yang memang sedang trend belakangan ini. Bersama patina, charcoal menjadi warna paling trend dan disukai di tahun 2018.

Berbagai furniture pun hadir dengan warna menarik ini. Apalagi teknik finishing charcoal cukup mudah diaplikasikan. Berbekal wood stain ditambahkan dengan glaze, kesan charcoal bisa diciptakan. Hasilnya pun tak main-main asalkan kita bisa menerapkannya dengan cara yang tepat.

Meskipun demikian, aplikasi cat bukan satu-satunya cara memberikan aksen charcoal. HPL seperti dijelaskan di atas pun bisa menghadirkan kesan ini. Aplikasi finishing dengan HPL disebut dengan finishing tempel.

Untuk Apa Menggunakan HPL Warna Charcoal?

Mengapa menggunakan HPL warna charcoal dan bukannya menerapkan finishing konvensional? Di antara Anda pasti ada yang menanyakan hal ini. Sebetulnya jawabannya sederhana saja. HPL warna charcoal memungkinkan penggunaan kayu-kayu engineered atau olahan untuk difinish dengan warna terbakar tersebut.

Kayu olahan seperti yang kita ketahui sulit difinish dengan cat biasa. Beberapa kendala yang sering ditemukan adalah:

1. Daya serap air atau porositas kayu olahan sangat tinggi. Akibatnya cat akan merembes masuk ke substrat kayu dan menyebabkan warna yang tidak seragam. Pemakaian cat pun cenderung menjadi sangat boros.
2. Banyak kayu olahan yang tidak memiliki serat kayu. Misalnya saja particle board dan fiberboard. Padahal, salah satu syarat keindahan finishing charcoal terletak pada kecantikan alur serat kayunya yang memang dibuat menonjol.

Kayu olahan sendiri dipakai karena beberapa alasan. Selain karena harganya yang lebih murah, kayu olahan juga tersedia dalam jumlah yang lebih banyak dibanding kayu solid. Sehingga pembuatan mebel dari bahan ini cenderung lebih stabil. Pertimbangan-pertimbangan inilah yang membuat charcoal finish dengan HPL mulai marak digunakan.

Apa Kelebihan dan Kekurangannya?

Bila dibandingkan finishing charcoal secara konvensional, tentunya ada kelebihan dan kekurangan dari aplikasi High Pressure Laminate warna ini. Berikut ini penjelasannya.

Kelebihan

1. Aplikasi sangat praktis. Banyak woodworker mengaplikasikan trik khusus untuk menghasilkan warna “arang”, mulai dari betul-betul membakar kayu sampai mengaplikasikan glaze. Sedangkan bila Anda menggunakan HPL, Anda tinggal menempelkannya saja menggunakan lem yang tepat.
2. Biaya produksi lebih murah, apalagi bila melibatkan kayu olahan yang harganya memang terjangkau.
3. Memungkinkan pemakaian kayu olahan dan kayu solid yang alur kayunya tak begitu baik. Sebab sebagaimana yang kita tahu, charcoal adalah warna yang sering menonjolkan keindahan serat kayu.
4. HPL warna charcoal telah tersedia dalam berbagai warna dan harga.
5. Proses aplikasinya menjadi lebih cepat untuk dilakukan dibanding finishing konvensional/biasa.

Kekurangan

Sedangkan kekurangan aplikasi HPL warna charcoal dibanding aplikasi finishing charcoal konvensional adalah:

1. HPL memang mudah diterapkan, tapi sulit diaplikasikan dengan hasil rapi. Jadi pastikan tukang yang mengerjakan pekerjaan ini benar-benar terampil menggunakan HPL.
2. Secara estetika, HPL warna charcoal bisa begitu indah. Tapi dibanding finishing konvensional dengan warna solid, jelas keindahannya tetap kalah.
3. Meski ada, namun tak semua perusahaan HPL menyediakan HPL warna charcoal.

Bagaimana? Tertarik untuk menggunakan HPL warna charcoal? Bila dirasa menguntungkan, kenapa tidak? Toh, semakin banyak opsi untuk furniture Anda, tentunya pelanggan mebel Anda juga akan makin tertarik bukan?

Semoga bermanfaat.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *