Lem kayu PVAc diformulasikan untuk kebutuhan laminasi dan konstruksi. Namun, keseuaian produk tidak berarti jika proses perekatnnya belum benar.
Lem kayu PVAc adalah lem putih yang diformulasikan untuk memenuhi kebutuhan konstruksi dan laminasi. Jenis perekat ini dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan lem kuning. Hal ini dikarenakan polymer sintesis (PVAc) merupakan bahan kimia yang sangat rendah racun dan toksik. Sehingga, kandungan lem ini lebih aman dibandingkan dengan formalin, timbal, dll.
Namun, lem kayu dari polyvinyl acetate diklasifikasikan berdasarkan jenis kebutuhannya. Lem untuk konstruksi biasanya berbeda dengan lem untuk laminasi. Perbedaan tersebut muncul karena berbagai faktor salah satunya ialah kegunaan. Kebutuhan konstruksi biasanya mengarah pada area indoor sedangkan laminasi ialah outdoor. Meskipun demikian, laminasi seperti dinding dan lantai juga sering ditemui di area dalam ruangan.
Mengingat bahwa kebutuhan laminasi yang begitu luas, kriteria lem ini harus lebih unggul dibandingkan dengan lem konstruksi. Apalagi, laminasi outdoor sangat rentan terhadap serangan cuaca ekstrim. Namun, memilih produk yang tepat dan ramah lingkungan saja belum cukup. Pengeleman yang baik sangat dipengaruhi oleh 3 aspek yaitu adheren, adhesive, dan application. Apa akibatnya jika salah satu aspek tersebut tidak terpenuhi?
Patuhi 3 Aspek Dasar Perekatan agar Hasilnya tidak Sia-sia
Aspek dasar perekatan atau pengeleman berlaku untuk semua jenis lem. Melakukan proses pengeleman harus ditentukan adherennya apakah menggunakan kayu atau bahan lainnya. Kayu yang baik memiliki MC (kadar air) 12% sehingga tidak terlalu kering ataupun terlalu basah. Jenis kayu yang terlalu kering menjadikan lem sulit membuat ikatan lem. Sedangkan kayu yang terlalu basah membuat produk perekat mongering lebih cepat sebelum dilakukan pengepresan.
Faktor kedua ialah adhesive yaitu jenis perekat yang dipilih. Tidak semua jenis lem kayu PVAc tidak bisa digunakan untuk semua kebutuhan. Sebagai contoh, lem konstruksi tidak cocok untuk membuat lantai kayu untuk area kebun. Tetapi, lem laminasi bisa digunakan untuk dinding kamar tidur, misalnya. Contoh lainnya; lem polyvinyl acetate untuk konstruksi tida tepat untuk jenis kayu keras. Selain itu, bahan perekat harus lebih kuat dibandingkan dengan adherennya. Jadi saat kayu dibanting, yang mengalami keretakan bukan bahan perekatnya.
Selain kedua faktor atau aspek tersebut, tahap aplikasi juga memegang peran yang sangat penting. Menemukan kayu dan produk yang tepat tidak akan berguna apabila cara pengelemannya salah. Aplikasi lem yang baik dipengaruhi oleh assembling time atau waktu perakitan. Biasanya, assembling time menjadi sumber masalah karena pemahamannya masih sangat minim. Itulah beberapa faktor penting dalam pengeleman yang harus dipahami. Menjalankan ketiga aspek tersebut akan membuat hasil pengeleman tidak sia-sia.
Lem Kayu PVAc untuk Konstruksi dan Laminasi
Beberapa jenis lem dari bahan PVAc hadir dipasaran dengan berbagai kriteria. Misalnya, Crossbond X 3 yang diperuntukan untuk kebutuhan konstruksi. Kemudian, ada lem Crossbond X 4 untuk membuat laminasi dinding dan lantai. Produk-produk tersebut adalah bahan aman dan ramah lingkungan. Lem tersebut mudah diaplikasikan dengan kuas, glue spreader, dll.
Media yang dapat diaplikasikan dengan lem ini ialah kayu, bambu, rotan, dll. Bahan perekat ini juga dapat dilarutkan dengan air dan solvent. Selain mudah diaplikasikan, lem kayu PVAc ini juga mudah dibersihkan dan tidak membuat glue line (garis lem). Memilih lem tersebut dan menjalankan ketiga aturan dasar pengeleman akan memberikan hasil yang maksimal dan tahan lama.