Diamati sekilas, permainan fingerboard terkesan unik karena dimainkan dengan jari-jari tangan saja. Bila biasanya kita melihat orang memainkan skateboard dengan kakinya, komunitas ini memainkan skateboard mini dengan tangannya.
Pengertian
Sederhananya, fingerboard atau fingerskate adalah miniature dari skateboard. Namun produk ini bukan sekedar miniatur saja, sebab fingerskate dapat dimainkan sebagaimana skateboard meskipun menggunakan jari. Ukurannya yang kecil menyebabkan produk ini mudah dimainkan di mana-mana. Biasanya produk ini memiliki rentang ukuran panjang 10 cm dan tebal 26-29 mm.
Sejarah
Produk ini pertama kali dibuat pada dekade 1970an. Mulanya, produk ini dibuat untuk hiasan saja. Namun semakin lama, minatur skateboard ini diproduksi dengan kemampuan untuk dimainkan atau rideable. Saat ini, fingerboard telah menjelma menjadi beragam barang dari mulai mainan yang bisa dimainkan hingga suvenir. Popularitasnya juga terus mendunia. Bukan hanya di Amerika Serikat, komunitas pencinta fingerskate juga dapat ditemukan di Eropa dan Asia Timur. Di Austria bahkan telah dibuat toko khusus untuk menjual produk-produk ini. Di negara kita pun, mainan ini mulai dikenal publik, khususnya sejak tahun 2000-an.
Kelebihan Fingerboard
Diproduksinya fingerskate bukan tanpa alasan. Ada beberapa hal menarik sekaligus keunikan yang ditawarkan mainan ini dibanding skateboard asli.
- Dengan ukurannya yang mini, Anda bisa memainkan permainan ini di mana saja. Apalagi di Indonesia di mana bermain skateboard sangat sulit dilakukan.
- Kebanyakan pemain skateboard pasti pernah mengalami kecelakaan. Sedangkan fingerboarding jelas tak akan membahayakan Anda.
- Harganya lebih murah.
- Memiliki daya tarik dan sensasi asyik tersendiri saat kita memainkannya.
Komponen Fingerboard
Sebenarnya komponen alat ini tak begitu berbeda dengan skateboard. Pada fingerskate kita dapat menemukan bagian-bagian seperti deck, truck, griptape, ring, dan wheel atau roda. Deck atau papan menjadi komponen utama pada produk ini. Deck sendiri bisa terbuat dari kayu maupun plastik.
Komunitasnya di Indonesia
Meski jumlahnya tak bisa dikatakan banyak, namun Indonesia memiliki komunitas fingerboard tersendiri. Ke depannya, bukan tak mungkin mainan dan permainan ini akan semakin populer dengan terbukanya pasar yang kian mengglobal.