Salah satu kayu yang paling banyak dikenal masyarakat Indonesia adalah kayu cendana. Bahan alami komersil ini juga menjadi salah satu kayu dengan harga jual sangat mahal. Padahal cendana termasuk sulit dikerjakan. Penyebab harganya yang tinggi tak lepas dari aroma khas yang mampu dikeluarkannya.
Agar lebih mengenal kayu ini dengan nama ilmiah Santalum album ini, yuk simak beberapa cirinya berikut:
Ciri Khas Kayu Cendana
Istilah Internasional
Sandalwood
Sebaran Habitat
Banyak ditemukan di negara-negara Asia Tenggara, Oseania, dan Asia Selatan. Spesies cendana dari India bahkan dikenal sebagai kayu cendana terbaik di dunia.
Warna Kayu
Terdapat perbedaan nyata antara bagian gubal dan teras, di mana bagian gubal lebih pucat. Bagian gubal kayu cendana tampak berwarna keputihan. Sedangkan bagian terasnya berwarna kecoklatan. Perubahan warna akan terjadi saat kayu terekspos udara terbuka. Kayu akan makin menua pasca ditebang pertama kali.
Pola Serat Kayu
Pola serat menampakkan alur lurus. Beberapa kali tampak pola bergelombang atau kombinasi.
Tekstur
Saat disentuh kayu terasa berminyak. Teksturnya sendiri lembut.
Aroma
Mempunyai aroma khas yang sangat menyengat. Aroma inilah yang menjadi daya tarik utama cendana.
Kelas Keawetan Kayu
Kelas keawetan II atau secara umum tergolong kayu yang awet. Bagian terasnya memiliki resistensi sangat baik terhadap serangan hama (jamur dan serangga). Sedangkan bagian gubalnya lebih rentan. Treatment pengawetan disarankan diaplikasikan baik untuk bagian teras maupun bagian gubal cendana.
Kelas Kekuatan Kayu
Kelas kekuatan kayu I dan II atau sangat baik. Meskipun demikian, kayu ini justru jarang digunakan pada keperluan kayu yang membutuhkan ketahanan terhadap berat yang baik.
Tingkat Kekerasan dan Densitas Kayu
Tingkat kekerasan medium dengan densitas sangat tinggi.
Kegunaan Kayu Cendana
Disebabkan aromanya yang wangi, kayu ini memiliki catatan sejarah digunakan dalam berbagai ritual. Misalnya sebagai dupa dan pembuatan arca-arca suci. Saat ini, fungsi tersebut pun masih bisa ditemukan. Namun cendana juga lebih banyak dipakai untuk berbagai kebutuhan lainnya. Misalnya, saat ini kayu tersebut digunakan sebagai bahan baku papan catur mewah, tempat tidur, mebel, tongkat, hingga pegangan payung.