Teknologi pengolahan bambu yang makin maju telah sukses menghasilkan beragam produk seperti panel bambu, lantai, hingga veneer. Tetapi konsekuensinya, perlu diaplikasikan langkah-langkah serta bahan tambahan yang sebelumnya tidak diperlukan. Kualitas metode dan bahan pun dituntut semakin tinggi. Tuntutan ini berlaku juga pada lem untuk bambu. Adhesive yang memiliki fungsi perekatan tersebut perlu diusahakan memiliki kualitas maksimal dan cara kerja yang efisien sehingga profit bisa dioptimalkan.

Sebab berbeda dari pandangan masyarakat awam, nyatanya lem bisa memberikan berbagai dampak pada media yang direkatkannya. Lem bukan sekedar berpengaruh pada kualitas penempelan komponen saja. Lebih dari itu, dampak lem juga perlu diperhatikan pada banyak hal, antara lain:

  1. Estetika keseluruhan produk
  2. Keamanan produk (waspadalah sebab banyak lem toksik di pasaran)
  3. Efisiensi proses produksi
  4. Bau produk

Bisa dikatakan, fungsi lem untuk bambu tak bisa disepelekan. Yang jadi pertanyaan, bagaimana cara memilih adhesive yang tepat untuk media ini?

Tips Memilih Lem untuk Bambu

Bambu memang berbeda dari kayu. Meskipun ketinggiannya tak kalah dari beberapa pohon, namun bambu termasuk suku rumput-rumputan. Sifat substratnya pun berbeda dari kayu. Demikian juga struktur morfologinya. Hal ini bila tidak diperhatikan dengan baik bisa menyebabkan kegagalan pengeleman. Yang pertama harus diupayakan tentu memilih lem yang memang cocok untuk bambu. Memilih lem kayu tidak masalah, asalkan cocok untuk bambu. Misalnya lem Crossbond. Sifat lem tersebut bekerja efektif pada bambu sebaik performanya pada kayu.

Hal kedua yang perlu dicermati adalah karakter perekatan yang ingin diterapkan. Dari berbagai produk bambu yang kita kenal, setidaknya kita bisa membaginya menjadi dua. Pertama, perekatan tipe laminasi yang biasa diaplikasikan pada lantai, bamboo paneling, vinir, hingga bambu lapis. Yang kedua, tipe perekatan konstruksi yang bisa diaplikasikan pada sambungan (joinery) bambu. Masing-masing tipe ini memerlukan syarat perekatan yang berbeda-beda. Lem yang digunakan pun harus berbeda. Untuk laminasi, Anda bisa menggunakan Crossbond X4. Sedangkan untuk konstruksi, Anda bisa menggunakan Crossbond X3.

Di luar kedua tips di atas, tentu masih banyak hal yang perlu diperhatikan. Pada prinsipnya, cermatilah label keterangan pada tiap adhesive. Bila perlu, mintalah keterangan teknisnya dari manufaktur yang membuat. Dengan cara ini, Anda akan bisa mendapatkan lem untuk bambu yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *