Waspadalah, salah memilih lem laminasi bisa menyebabkan produk-produk Anda kurang berkualitas. Simak beberapa tips memilih lem laminasi di bawah ini yang perlu untuk diketahui.
Tak sekedar sebagai bahan perekat, nyatanya lem memang punya pengaruh besar pada produk yang direkatkannya. Ada banyak aspek perekatan yang sudah lama diketahui dalam industri pengolahan kayu dan kesemuanya sama pentingnya. Sebagai contoh aspek ketepatan memilih lem untuk keperluan laminasi. Bila pada perekatan sambungan, bahan yang direkatkan sudah didesain dalam bentuk joinery tertentu, tidak demikian pada pengeleman bertipa laminasi. Misalnya saja:
1. Untuk membuat tripleks atau kayu lapis (plywood)
2. Untuk membuat meja laminasi atau bagian atas meja dari FJLB
3. Untuk mengelem komponen decking dan parquet (lantai kayu)
4. Untuk memasangkan kayu lapis pada dinding
5. Untuk mengelem panel dinding kayu
6. Untuk laminasi HPL hingga veneer
Disebabkan oleh spesifitas sifatnya itu, perekatan laminasi harus dilakukan dengan bahan perekat khusus untuk tipe tersebut. Berikut ini akan kami bagikan beberapa tips penting dalam memilih adhesive untuk pengeleman bertipe laminasi.
Super Penting! Tips Memilih Lem Laminasi yang Wajib Diketahui
Pikirkan Juga Apsek Selain Kekuatan Rekat
Spesifikasi lem laminasi berbeda dengan lem untuk kebutuhan yang lainnya. Oleh sebab itu, memilih berdasarkan hal-hal yang umum saja tidaklah cukup. Misalnya daya rekat. Memang, aspek daya rekat sangat penting. Bahkan kita harus selalu memperhatikan aspek ini. Namun jangan hanya berhenti pada aspek daya rekat saja. Sebuah lem yang didesain untuk konstruksi bisa saja daya rekatnya bagus. Namun ia tetap tak akan cocok untuk kebutuhan laminasi. Demikian pula aspek-aspek umum lainnya seperti kecepatan kering dan cara aplikasi.
Pertimbangkan Media yang Dilem
Pada tempat seperti apa Anda akan menempatkan produk yang dilem? Hal ini harus diperhatikan. Contoh, bila Anda hendak mengelem untuk membuat bagian atas meja (top table) makan, Anda bisa memanfaatkan lem indoor. Tapi bagaimana bila Anda hendak mengelem wall paneling luar ruangan? Maka sudah jelas lem indoor tak akan bisa kita andalkan. Sebaliknya, Anda perlu memanfaatkan lem-lem untuk kebutuhan outdoor dengan kemampuan heavy duty.
Mengenai Cover Area
Seperti sudah diterangkan, perekatan laminasi merupakan perekatan yang kerap diaplikasikan untuk media dengan bidang permukaan luas. Sebagai contoh untuk veneer serta kayu lapis plywood. Lantaran hal itu, pilihlah lem yang punya cover area luas dan mudah menyebar secara merata. Hindarilah berbagai jenis perekat yang sulit disebarkan secara merata karena akan menyebabkan permukaan media dan perekatan kurang bagus.
Perhatikan Viskositas Adhesive
Salah satu aspek sangat penting pengeleman laminasi adalah masalah tingkat kekentalan atau viskositas adhesive. Sebab perekatan laminasi bukanlah perekatan untuk mengisi celah. Oleh sebab itu, lem yang dipakai harus memiliki viskositas medium kala digunakan. Partikel lem juga harus berukuran kecil dan sesuai substrat media. Jangan sampai Anda malah memilih adhesive yang sukar masuk ke media akibat kekentalannya. Adhesive-adhesive kental itu dapat mengakibatkan timbulnya lapisan film lem.
Perhatikan Faktor Harga Lem
Poin terakhir yang tak kalah penting, perhatikanlah persoalan harganya. Toh, mau sebagus apapun sebuah adhesive, sebagai pelaku usaha, kita tetap wajib memastikan cost of production. Nah, salah satu usahanya dapat dilakukan dengan membeli lem yang spesifikasinya bagus dengan harga sesuai kualitasnya. Sebagai bahan pertimbangan, adhesive yang kami rekomendasikan untuk berbagai kebutuhan pengeleman laminasi adalah Crossbond X4. Namun untuk perekatan HPL, lem yang kami sarankan adalah Eva Phaethon. Baik Crossbond X4 maupun Eva Phaethon sangat cocok digunakan untuk pengeleman laminasi.
Itulah beberapa tips memilih lem laminasi yang harus Anda tahu. Semoga beramanfaat ya. Terus dapatkan informasi update dari kami mengenai tips-tips pengeleman lainnya.