Salah satu yang paling penting diperhatikan mereka yang bekerja di industri pengolahan kayu adalah ketepatan cara menggunakan lem untuk kayu. Karena itulah, pada kesempatan ini kami ingin membagikan beberapa tips penting tersebut.

Namun pertama-tama, pertanyaan yang harus diajukan adalah “bagaimana memilih lem untuk kayu yang tepat?” Secara umum, untuk perekatan yang sukses, diperlukan perhatian pada 3 hal, yakni:

1. Adhesive (perekatnya), aspek ini meliputi jenis, karakter, sampai kualitas lem yang dipakai
2. Adherent (media yang dilem), aspek ini meliputi media, utamanya, kondisi media yang akan dileserta kesesuaiannya dengan adhesive. Faktor persiapan media sangat penting diperhatikan.
3. Aplikasi (Application), atau cara menggunakan lem tersebut

Ketiga prinsip tersebut dapat diringas menjadi 3 A atau Adhesive, Adherent, dan Aplikasi. Tiga A ini sama-sama penting dan terkait satu sama lain. Kala kita memilih lem pun kita perlu memperhatikan ketiga prinsip itu. Begitu pula saat hendak dan ketika menggunakannya. Nah, berdasarkan hal itu, simaklah beberapa poin penting untuk memilih adhesive di bawah ini.

1. Perhatikanlah, ada banyak varian lem di pasaran. Dari pelarutnya, ada lem berbasis solvent (solvent based) dan lem berbasis air (water based). Untuk keamanan yang lebih baik, selalu upayakan memilih dan menggunakan lem berbasis air seperti lem-lem PVAc (polyvinyl acetate). Sedangkan bila dilihat formulasinya, kita bisa membedakan adhesive berdasarkan lem berbahan epoxy, urea formaldehida, hingga animal glue. Pada masing-masing adhesive tersebut punya tujuan pemakaiannya sendiri-sendiri. Karenanya, Anda sebaiknya menyesuaikan pemilihan lem untuk kayu yang tepat menurut keperluan Anda.
2. Pengeleman secara umum bisa dibagi menjadi beberapa varian. Sebagai contoh perekatan konstruksi serta perekatan laminasi. Pilihlah bahan perekat sesuai tipe dengan tipe pengelemannya.
3. Anda juga perlu memperhatikan tipe media yang akan direkatkan. Contoh, meski “sekilas” sama, veneer, wallpaper, serta HPL punya karakter sangat berbeda. Veneer dan wallpaper bisa dilem dengan lem putih/PVAc. Sedangkan HPL membutuhkan adhesive yang lebih spesifik. Paling bagus, HPL dilem dengan lem berbahan dasar EVA atau ethylene vinyl acetate.
4. Untuk pemakaiannya, Anda wajib memperhatikan rekomendasi manufaktur yang membuat adhesive tersebut. Misalnya, untuk lem 2 component seperti lem epoksi, perlu campuran dua bahan. Sebaliknya bila hanya menggunakan lem single component tak memerlukan pencampuran seperti pada lem epoxy.
5. Dalam pemakaian lem, kesiapan media juga sangatlah vital. Contohnya saja terkait dengan kebersihan, kekeringan, sampai kerataan permukaan bahan yang akan dilem. Untuk lebih jelasnya, baca lebih lanjut pada bagian di bawah ini.

mortise dan tenon

Ini Lho Cara Menggunakan Lem untuk Kayu yang Tepat?

Formulasi adhesive begitu beragam. Oleh sebab itu, pemanfaatan lem untuk kayu secara tepat pun harus disesuaikan dengan tipe lem formulasi adhesive tersebut. Misalnya saja:

1. Kondisi medianya atau bahan yang akan dilem
2. Viskositas lem yang direkomendasikan sebelum diaplikasikan (karenanya Anda harus membaca rekomendasi tiap manufaktur)
3. Cara aplikasi lemnya, termasuk cara pengolesannya
4. Banyaknya adhesive yang dibutuhkan
5. Kebutuhan alat-alat seperti clamp
6. Rekomendasi kecepatan kering adhesive

Secara umum, berbagai poin pada tips menggunakan lem untuk kayu tersebut biasanya sudah tercantum pada kemasan produk. Apabila Anda menemukan hal-hal yang kurang jelas, jangan ragu untuk bertanya pada pihak produsen lem tersebut. Pasalnya, mau sebagus apapun sebuah adhesive, akan tetapi bila pemakaiannya tak tepat dilakukan, maka hasilnya pun juga tak akan bagus bahkan cenderung sangat jelek. Sebagai contoh mengenai pentingnya penggunaan clamp. Beberapa jenis lem seperti lem PVAc sangat memerlukan clamp. Demikian juga terkait dengan masalah noda lem dan cara membersihkannya. Misalnya, lem yang digunakan merupakan lem solvent based, maka pembersihan dapat dilakukan dengan cairan solvent (seperti thinner serta spiritus). Beda lagi bila lem yang digunakan adalah lem berbasis air atau water based. Biasanya pembersihan dilakukan dengan air hangat menggunakan sedikit campuran bahan pembersih.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *